Selamat Datang dan Jangan Pergi Lagi....

Photobucket
Kau Boleh Datang...
Kau Boleh Menengok....
Kau Boleh Berkunjung...
Kau Boleh Berkata...
Kau Boleh Menghakimiku...
Tapi Kau Tak Boleh PERGi...

... Namun Saat Kau memaksa Pergi ...

Pergilah dan Jangan Menoleh lagi....


Jumat, 17 September 2010

Ridho one day airline

jadilah kau pramugariku
Memanduku pada setiap kepak sayap
Pada awan yang hendak jatuh
Melintasi pada setiap detak waktu
Pada langit yang menebarkan kerinduan.

Kita akan terbang, sayang
Pada sebuah perjalanan
Dengan waktu yang tak berbatas.
menuai keabadian.

Jadilah kau pramugariku...

Menemaniku menerbangkan kegelisahan
Menaklukkan badai hasrat dan amara

Kita akan melintasi jabal qaff, sayang
Tempat para kekasih Tuhan membuat perjanjian dengan seluruh alam.

Lalu bersama kekasih Tuhan ...
Kita dengarkan qiro'ah kerinduan....
Yang rindu bait bait firdausi....
Termasuk kau dan aku yang berharap pada Ridhonya....

Jadilah kau pramugariku...
Tanpa rok mini...
Hanya jilbab warna warni...


^mimpi

Tulisan untuk Oditz di suatu saat nanti.

Hari tanggal taun ini.

Rabu, 08 September 2010

Catatan Hati Kami

Kepada Yth : Silvia Suweleh Doellah


Sesore tadi... 
aku ingat semasa kecil dulU...
Saat semerbak wangi ramadhan akan meredup
Bersiap menanti Fitri..
Sering aku merengek kepadamu
 

“ Ibu, Kapan kita beli baju baru?..
Aku ingin baju baru seperti yang teman-teman ceritakan disekolah…”


“iya, nanti pasti ibu belikan,,,Tunggu dulu yah?
Uang Ibu masih belum cukup
Untuk beli baju baru buat kakak dan adikmu juga.” Katamu merayuku.


Tapi bocah kecil mana-lah mau tau?
Terus merengek sampai akhirnya kau mencubit ku dalam diam.



Saat Gema takbir bertalu – talu
Kembali aku menagih janji padamu


“ Ayook Ibu, ..Ayo kita Beli Baju Baru “


Namun Engkau hanya diam seolah tak memperdulikanku.

Sedang Asyik mempercantik Rambut Para Sanak Yang lama Antri.


“ Ibuuuu,..Ayolah nanti tokonya tutup…
Tak ada Baju barulah buat aku….”


Dan kau…melihatku sayu dengan kedip yang dalam..
 

Lama, akupun jadi tau, Ibu.
Kenapa aku tak bisa seperti teman-teman yang lain.
Pun, Kenapa tak setiap Lebaran aku punya Baju baru seperti yang mereka kenakan


Terimakasih Ibu,
Duka itu menjadi pelajaran.
Cambukanmu menyehatkanku…
Prematur karena keadaan kita.
Membuatku jauh lebih beruntung dari pada sekedar memiliki baju baru kala lebaran tiba.



Dan Hari ini pun tiba ..
Yang lama kau tunggu dengan harap cemas..
Seperti dan menjadi yang lama kau pertanyakan…

Kita dalam tulisan masing masing
Sudah cukup Bahagia..
Ya... Bahagia...



Paling Tidak…
Tiada lagi duka seduka hari kemarin..
Pun Tiada Mendung sekelam lalu..
Tiada hati yang Teriris pedih…


Kita dalam Jalan Hidup..
Sudah Cukup Bersyukur…
Jalan ini…Jalan Tuhan untuk keluarga kecil kita…


Hati…

Kami... 

Penuh dengan Kobaran " Alhamdulillah " yang takkan Padam.



^berusaha menulisnya dg menyatukan hati kami



Meidian Furqan Devianna
Aphrodite Furqan Verdianna
Doan Furqan Silvano



Oditz Zwanderella
pada Malam di 5 Agustus 2010
"....Maafkan aku dalam kebodohan yang teramat sangat, Ya Ibu? .."