Selamat Datang dan Jangan Pergi Lagi....

Photobucket
Kau Boleh Datang...
Kau Boleh Menengok....
Kau Boleh Berkunjung...
Kau Boleh Berkata...
Kau Boleh Menghakimiku...
Tapi Kau Tak Boleh PERGi...

... Namun Saat Kau memaksa Pergi ...

Pergilah dan Jangan Menoleh lagi....


Minggu, 27 November 2011

21 November 2011

Ketika menatap terasa mustahil
Ketika Berharap terasa Sia sia
Ketika Kata Tersendat di tenggorokan
Ternyata Air mata menjadi Pernyataan tentang kerapuhanku.

Namun betapa aku tiada mampu untuk membencimu
ketikapun kau telah mengajariku bagaimana caranya
kerena rasanya Cintaku Lebih Hebat dari pada benciku Padamu



Oditz Zwanderewel
 * hari yang selalu kau ingatkan dulu padaku tentang ajaibnya 21 Nov,
tapi di tahun ini... hari itu terasa menyeramkan,




Rabu, 02 November 2011

Kepada : Kau yang Songong

Pagi di siang bolong
Ada hati yang menjadi sedikit bengkong
Karena kerasnya suara anjing menggonggong
Dan pemilik hati hanya sanggup diam dan bengong

Aduh. . . Ini keputusan nyata atau bohong?
Dari lelaki berpangkat,tapi sayang dia bencong
Ngakunya punya nyali,tapi tak siap hadapi berondong
Ternyata bisanya cuma sebesar bola pingpong

Hey. . .kamu yang Omong Kosong
Tapi otak cuma selebar daun singkong
Minggir, kasih aku lewat dong.
Atau, mau kusuap biji kedondong?
Agar kau tau,pemilik hati yg kecil ini serupa kingkong
Tak perlu minta tolong
Hanya sekedar untuk melonglong
Apalagi pada lekong yg suka pamer bokong dan banyak cincong

Aku memilih hidup di kolong !!!
Dari pada harus menjadi simpanan Kucing Garong
Yang nanti,matinya dipestai kecebong. . .



31 oktober 2011
Dan ini akhir oktober yg ganas tp tak menewaskan seorang
O Z W E L
Hei bencong,sorry sorry dong.
Uang takkan membutakan mataku.

Bercengkrama dengan hati

Apakah ini suatu kado yang lama kau persiapkan untukku?
Ataukah ini adalah keajaiban dari do'a yang slama ini kupanjatkan?
Mungkinkah ini hanya suatu pembelajaran nyata,untuk hidup selanjutnya?

Hidup dan mati...
Sehat dan sakit...
Bahagia dan sedih...

Datang tak kenal siapa
Datang entah sejak kapan
Datang tak tersadari

Tiba tiba hadir
Tiba-tiba menghampiri
Tiba-tiba terjalani

Apapun itu Tuhan,
Pada cinta,
Pada karir,
Pada hidup,

Segalanya harus kuterima dengan lapang dada
Segalanya harus kuhadapi dengan ikhlas
Segalanya harus kulalui dengan senyuman

Tidak ingin aku menanyakannya dengan mengapa,
Tidak juga dengan kenapa, Tuhan

Karenanya sangat kusadari
Inilah jalanku,
Dan sangat kusadari ini karena aku
Tanpa ada seorangpun yg terlibat ,
Aku sangat mempercayaimu
Wahai, penguasa Alam.. Tuhanku, Allah SWT.






27oktober2011
When I loose my Job
Oktober yg semakin memilukan.
Oditz Zwanderella